MAMUJU – Pelayanan Rumah Sakit Regional Sulbar dinilai tidak memberikan pelayanan yang baik. Hal ini disampaikan salah seorang keluarga pasien yang sempat menjalani perawatan di RS Regional Sulbar.
”Pelayanan RS Regional Sulbar tak manusiawi karena menelantarkan pasien yang hanya bisa berbaring di lantai teras Rumah Sakit karena tak diberikan tempat tidur atau kursi roda,” ujar keluarga pasien, Abdul Latif.
Abdul Latif mengatakan, orang tuanya inisial AH (77) yang sempat dirawat 4 hari lalu di IGD RS Regional Sulbar telah dipulangkan karena akan dirawat jalan dan kembali pada tanggal 17 April 2023 sesuai dengan jadwal kontrolnya.
“Pada saat kami tiba di RS, kami meminta kursi roda karena kondisi orang tua kami tak mampu untuk berjalan, tapi saat itu tak satu pun kursi roda yang diberikan,” kata Abdul Latif, Senin (17/4/23).
IKarena pasien terus merasa kesakitan, ia pun berpencar untuk mencari kursi roda, namun pada saat salah satu cucu pasien mendapati kursi roda tidak terpakai diruang IGD untuk pinjam tapi tidak juga diberikan dengan alasan kursi roda itu hanya bisa digunakan untuk pasien IGD, kami justru diminta mencari di Poli yang sudah jelas disana tidak ada satu pun yang kosong,” lanjut Abdul Latif.
“Karena kebingungan, kami pun bertanya lagi karna pasien sudah terlalu lama diatas mobil, pihak security hanya bilang tunggu saja dulu pak karna full di dalam,” tutur Abdul Latif menirukan ucapan security
Karena sudah begitu lama menunggu, akhirnya pasien yang terus merasa semakin kesakitan pun meminta untuk dibaringkan. kami pun membaringkan pasien dilantai teras luar RS Regional dengan hanya beralaskan jaket,” sambungnya.
Abdul Latif pun sempat protes lagi kepada pihak security karena tidak mampu menyediakan kursi roda.
Tak hanya itu, sembari mencari kursi roda, keluarga pasien yang juga mengurus proses administrasi ditempat registrasi pasien juga merasa dipersulit.
“Ditempat registrasi saja kami sempat disuruh pulang, dengan alasan rujukan. Sementara 4 hari lalu kami tidak diminta untuk mengurus rujukan dan hanya diberikan surat kontrol oleh Poli dan diminta kembali pada hari ini,” ucapnya.
“Bukan hanya hari ini kami ditelantarkan begini, 4 hari lalu waktu kami bawa orang tua kami ke IGD, kami menunggu hingga kurang lebih 30 menit tapi tak satu pun perawat yang mau menjemput pasien, hingga akhirnya kami berinisitif mengambil sendiri kursi roda diruang IGD dan membawa pasien masuk ke ruang IGD dengan bantuan security. Ini jelas sudah sangat tidak manusiawi dan sangat jelas betapa bobroknya pelayanan di RS Regional ini,” kesal Abdul Latif. (*/Sir)
Komentar