oleh

Begini Pendapat IPI yang Mengakibatkan Tumbangnya Petahana di Pilkada Mamuju.

Terbitsulbar.com,MAMUJU – Pasangan calon bupati penantang di Pilkada Mamuju, Sutina Suhardi-Ado Mas’ud unggul sementara versi quick count.

Tina-Ado unggul 55,46 persen, sedangkan petahana Habsi Wahid-Irwan SP Pababari hanya meraih 44,54 persen, atau selisih 10,92 persen.

Tak hanya quick count, data dari real count, KPU Tina-Ado juga unggul. Hingga petang kemarin, sudah terekap data masuk 222 dari 733 TPS. Tina-Ado meraih 54,3 persen sementara Habsi Irwan 45,7 persen.

Pengamat Politik dan Direktur Indeks Politica Indonesia (IPI), Suwadi Idris Amir mengatakan, ada empat hal yang menyebabkan petahana Mamuju tumbang. Pertama, kinerja pemerintahan pasangan Habsi-Irwan dibawah standar nilai keberhasilan sebagai kepala daerah.

“Karena tingkat kepuasaan dibawah 70 persen rata-rata. Sementara nilai keberhasilan rata-rata harsunya bermain diangka 75 persen tingkat kepuasaan,” kata Suwadi, Jumat, (11/12/2020.

Kedua, selama tahapan Pilkada, kerja-kerja pencitraan pasangan petahana tergolong lemah. Padahal tim petahana harusnya lebih kencang gerakan “positif campaign” dengan branding keberhasilan dan meng-counter isu kegagalan.

Ketiga, Dalam debat kandidat petahana kurang mampu menjelaskan keberhasilan dan kurang mampu meyakinkan program serta visi-misinya kedepan.

Selanjutnya, ayah Sutinah, yakni Suhardi Duka (SDK) yang saat ini sebagai anggota DPR RI memiliki strong voters yang kuat. “Strong voters ini ikut semua memilih Tina – Ado. Kajian IPI strong Voters SDK bermain atau berkontribusi sampai diangka 40 ribuan,” katanya. (Ilu’/TS)