Terbitsulbar.com – Wakil ketua II DPRD Sulbar Munandar Wijaya pimpin Komisi IV DPRD Sulbar melakukan peninjauan kondisi pelayanan di RSUD Sulbar. Jumat, 2 Mei 2025.
Hal ini dilakukan usai kejadian beberapa waktu lalu akibat keterbatasan sehingga memicu kemarahan publik.
Munandar Wijaya mengatakan, perspektif ini harus kita lihat dari semua aspek, salah satunya adalah sarana dan prasarananya.
”Saya minta, pelayanan dari sisi sumber daya manusia (SDM) pimpinan sampai jajaran harap memperbaiki situasi tersebut, pelayanan dengan baik dan pelayanan yang prima, tapi kita juga harus melihat aspek nya” kata wakil ketua DPRD Sulbar Munandar Wijaya
Munandar memberi contoh seperti UGD yang ada saat ini yang ruangannya panas sehingga pasien tidak merasa nyaman.
Contoh lainnya adalah keterbatasan dan tidak layaknya ruang perawatan sehingga pasien yang seharusnya sudah mendapatkan kamar perawatan tapi justru masih bermalam di UGD
”Hal ini yang perlu dibicarakan secara konferenship, sebab yang namanya rumah sakit kepuasan pelayanan yang kita inginkan” ucapnya
Menurut Munandar, hal yang paling penting adalah layanan dasar dan umumnya. Sebab RS Regional tersebut merupakan RS rujukan
Munandar juga meminta pengorbanan atau dedikasi dari pihak RS seperti lampu yang sudah tidak menyala agar bisa diganti.
”Yang saya tidak terima kalau banyak orang sakit tapi tidak mau lagi datang ke RS Regional dengan alasan sarana dan prasarana serta cara pelayanannya yang tidak bagus” tegas Munandar
Dalam pertemuan bersama pihak RS regional Sulbar, Munandar Wijaya meminta kepada pihak RS regional untuk secara terbuka menyampaikan apa yang menjadi kendala agar DPRD Sulbar bisa menyimpulkan dan mengambil langkah-langkah tindak lanjut yang kongkrit demi untuk pelayanan yang lebih baik lagi, serta RS regional Sulbar sebagai RS rujukan bisa berfungsi dengan baik.
Ia menyampaikan, dalam pertemuan ini akan dibahas apa saja yang menjadi kendala RS regional Sulbar serta bagaimana mengevaluasi nya kedepan nanti.
“Apakah manajemen yang tidak berjalan sesuai tupoksi sebagaimana mestinya, atau banyak yang tidak bertanggung jawab terhadap apa yang seharusnya dilakukan, ataukah Dinas Kesehatan dan Dewan pengawas yang kurang berkontribusi baik secara pikiran maupun secara tenaga demi kemajuan pelayanan RS regional Sulbar ini” urainya
Munandar menambahkan, bahwa dia juga perlu menggaris bawahi bahwa siapapun kepala direkturnya kalau kita yang dibawahi tidak merubah diri, yakin dan percaya tidak akan ada perubahan
”Atau mungkin sudah ada yang jenuh di RS ini sehingga dibutuhkan penyegaran agar pelayanan RS regional ini bisa kita tingkatkan kedepannya” tutup Munandar Wijaya. (Ts)
Komentar