Pemkab Mamuju Launching Program Khusus Bentuk Keseriusan Tangani Stunting.

MAMUJU – Sebagai bentuk keseriusan menangani Stunting, Pemerintah Kabupaten Mamuju Launching sebuah program khusus untuk menekan angka anak stunting di Bumi Manakarra. Kegiatan ini dilaksanakan di Taman Karema Mamuju. Selasa, (11/4).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mamuju, Lukman Sanusi dalam sambutannya menuturkan, terdapat sekitar 5346 anak berisiko stunting di kabupaten Mamuju ini, dan hari ini akan dilakukan menyalurkan bantuan pangan kepada 1900 orang anak.

Menurut Lukman Sanusi, dalam memberikan bantuan pangan tersebut, pihaknya akan menyasar anak yang termasuk ke dalam tiga kriteria; yakni anak stunting, gizi buruk, serta failure to thrive atau gagal tumbuh.


Baca juga : Wujudkan Sulbar Zero Stunting, Relawan Stunting Sulbar Gelar Deklarasi.


Adapun paket yang diberikan berisikan beras, kacang ijo, santan instan, serta gula pasir dan minyak kelapa. Paket ini mulai akan didistribusikan hari ini sampai 3 bulan ke depan.

Pada kesempatan ini, Bupati Mamuju memberikan penekanan kepada para kepala puskesmas dalam mengawasi penyaluran bantuan pangan ini lewat program Posyandu.

“Kita semua berharap inovasi ini bisa menurunkan angka stunting di daerah kita. Jangan sampai ada bantuan yang tidak tersalurkan dengan baik. Ayo kita masifkan kembali gerakan Posyandu dengan program ini. Sebagai cambuk, saat ini Provinsi Sulawesi Barat masih berada pada posisi ke dua tertinggi dengan angka prevalensi stunting mencapai 35.0% pada tahun 2022” terang Sutinah Suhardi


Baca juga : Penandatanganan Fakta Integritas Dukungan Percepatan Penurunan Stunting.


Berdasarkan data SEGI, kata Sutinah Suhardi, khusus kabupaten Mamuju berada pada posisi ke-empat tertinggi di Sulawesi Barat. Ia juga menyampaikan bahwa kita harus optimis, meski angka tersebut memprihatinkan, namun kita tidak boleh berpatah semangat.

Sutinah meyakini dengan berbagai langkah serta inovasi, Mamuju akan bisa lebih baik, dan Mamuju Keren Tanpa Stunting bukan hal mustahil untuk diwujudkan.

Dalam acara ini juga berlangsung penandatanganan MoU antara Pemerintah Kabupaten Mamuju dengan sejumlah perguruan tinggi kesehatan di Kabupaten Mamuju, yakni Poltekkes Kemenkes, Institut Kesehatan dan Bisnis St. Fatimah, Stikes Andini, serta Universitas Sulbar Manarang. (*/Sir)