Pengelolaan Anggaran di Pemprov Sulbar Dinilai Tidak Tepat, Mahasiswa Minta Dinas Terkait Dievaluasi.

MAMUJU, Terbitsulbar.com – Mahasiswa dari beberapa OKP yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sulbar, melakukan aksi demonstrasi di kantor Gubernur Provinsi Sulbar, Senin 1 April 2024.

Kehadiran mahasiswa tersebut mendesak Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakhrulloh mengevaluasi serta mencopot beberapa kepala Dinas di Pemprov Sulbar.

Mereka menilai ada beberapa Kadis yang dianggap tidak menjalankan tugasnya secara baik untuk kemajuan Sulawesi barat.

Bahkan massa aksi ini menganggap, beberapa Kadis di Pemprov Sulbar hanya menghabiskan anggaran melalui sosialisasi di hotel-hotel.

Diantara dinas yang dinilai tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik antara lain, Dinas Kesehatan Sulbar, Dinas Pemuda dan Olahraga, PUPR, DLHK, dan Perkim.

Massa aksi dalam orasinya mengatakan, Kadis kesehatan saat ini hanya sibuk dengan pencitraan. Banyak kegiatan yang dilakukan oleh dinas kesehatan yang menurut massa aksi tidak ada output bagi masyarakat, dan hanya menghabiskan anggaran dengan seremonial.

”Berdasarkan data tahun 2022  Sanitasi mengalami penurunan dari 80,12 persen menjadi 78,88 persen, ini menandakan bahwa sanitasi di Sulbar sangat memperhatikan . Kemudian data tahun 2023 sekitar 47.500 masyarakat di Sulbar yang tidak memiliki jamban yang layak” kata Akbar dalam orasinya

“Sejak masuknya kadis kesehatan saat ini sanitasi sangat turun” sambung Akbar

Olehnya itu, mahasiswa mendesak Pj Gubernur Sulbar untuk mencopot Kadis Dinkes dan DLHK Sulbar. Ia juga meminta kepada BPK agar mengaudit keuangan Dinkes Sulbar, serta menantang Dinas kesehatan adu data di hadapan Pj gubernur Sulbar.

Tuntutan berikutnya, Dispora diminta memperjelas fungsi lapangan mini soccer yang dibangun dalam lingkup perkantoran pemerintah provinsi Sulbar.

”Dispora membangun fasilitas yang harusnya dinikmati masyarakat secara umum akan tetapi berada di lingkungan perkantoran provinsi Sulbar, hal ini menjadi pertanyaan apakah hanya akan dinikmati para oknum tertentu”tuturnya

Menurut Akbar, Mini soccer yang ada seharusnya bisa melahirkan talenta talenta dan menghasilkan PAD, namun karena dibangun dalam lingkungan perkantoran pemerintah provinsi Sulbar akhirnya tidak bisa maksimal.

Dikatakan, bahwa banyak generasi dan pemuda Sulawesi Barat yang memiliki keahlian dan skill, namun tidak bisa disalurkan karena tidak adanya ruang yang diberikan oleh Dispora Sulbar.

Terkait pengelolaan anggaran di Pemprov Sulbar yang dinilai tidak maksimal, Massa aksi menduga ada pimpinan tertinggi di Sulbar yang terlibat dalam permainan anggaran tersebut.

”Hal ini menguatkan dengan sudah dilakukan nya segala cara dalam mengawal Kasus ini bahkan sudah melaporkan ke Kejati namun sampai saat ini belum ada titik terang” urai Korlap massa aksi

Bahkan massa aksi menyinggung ketidak jelasan pada kasus blok sebuku. ”Kami juga menduga ada oknum oknum perampok yang terlibat pada anggaran blok Sebuku tersebut” ucap Akbar

Namun ia  mengakui, kinerja Pj. gubernur Sulbar Prof. Zudan saat ini mendapat apresiasi baik bagi masyarakat.

”Kami akui, kinerja Pj Gubernur Sulbar banyak dampak positif bagi masyarakat Sulbar, namun masih ada juga antek-antek di Dinas yang bisa merusak kinerja Pj. Gubernur yang saat ini sudah mulai mendapat sambutan masyarakat” terangnya

Sebelum membubarkan diri, massa aksi menegaskan akan kembali melakukan aksi selanjutnya, sebab, pihaknya tidak ingin bertemu dengan perwakilan darimana pun selain Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakhrulloh.

“Aksi ini merupakan aksi pertama yang merupakan alarm, kami akan kembali turun hingga Pj Gubernur Sulbar bertemu dengan kami, kami juga akan melaporkan ke penegak hukum terkait data yang kami miliki” tutup Akbar. (Sr)