Tokoh PUS Mustari Pondanga Dukung Sutinah-Ado di Pilkada 2020.

Mamuju, Politik544 views
banner 728x90

Terbitsulbar.com,Mamuju – Calon Bupati nomor urut 1, Sutinah Suhardi silaturahmi di kediaman salah satu tokoh PUS H. Mustari Pondanga, Sabtu (24/10/2020).

Sutinah yang didampingi ayahnya Suhardi Duka (SDK), mendengar langsung kerinduan yang diungkapkan oleh warga terkait ayahnya yang dua periode menjabat Bupati Mamuju.

Hal yang paling dirindukan dan banyak disampaikan oleh warga yaitu, sosok SDK yang dikenal dekat dengan masyarakat saat mempin Mamuju dua periode.

“Yang paling mengesankan bagi saya, SDK itu tidak membeda-bedakan masyarakat. Masyarakat datang dengan sepatu, dengan dasi dilayani sama dengan yang datang pakai sarung, pakai sandal jepit,” kata H Mustari Pondanga.

Mustari menyakini, sifat yang dimiliki oleh SDK diwarisi oleh Sutinah Suhardi. Itu juga yang menjadi alasan mengapa keluarga besarnya menyatu mendukung pasangan nomor urut 1 Sutinah – Ado Mas’ud.

“Saya yakin, karena pribahasa mengatakan, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,” ungkapnya.

Baca juga: HSN, Sutinah Silaturahmi di Sejumlah Pondok Pesantren di Mamuju

Lebih lanjut Ia mengatakan, program pendidikan seperti pemberian beasiswa di masa SDK menjabat sebagai Bupati Mamuju juga adalah bagian yang dirindukan.

“Programnya itu terutama yang di pendidikan, karena saya mantan kepala sekolah, saya rasakan itu, anggaran pendidikan seperti SMP 2 yang saya pimpin dulu, luar biasa,” bebernya.

Hal senada yang disampaikan Asryad. Ia mengatakan di masa SDK, tak banyak jalur administrasi yang harus dilewati untuk mendapatkan bantuan sosial, seperti perbaikan rumah ibadah.

“Ada beberapa rumah ibadah tanpa melalui proposal, saya diberikan langsung. Saya ingat betul salah satu rumah ibadah di kopeang saat itu saya diberikan langsung bantuan tanpa poposal,” kisah Arsyad.

Tak cukup sampai disitu, SDK dalam kenangan Arsyad adalah pemimpin yang tidak bertele – tele jika menyangkut hajat hidup orang banyak. Begitu dibutuhkan, segitu pula bantuan terealisasi.

“Pada saat saya ketua pemberdayaan desa – desa tertinggal, hanya Kabupaten Mamujun saat itu dalam hal ini masih pak SDK yang bupatinya yang mengalokasikan dana langsung 60 juta kesetiap desa,” pungkasnya. (*/Ts)

image_pdfimage_print

Komentar