Wakil Bupati Sidak RSUD: Kalau Semua Persoalan Diserahkan ke Bupati Untuk Apa Ada Direktur

Terbitsulbar.com,MAMUJU – Wakil Bupati Mamuju Ado Mas’ud melakukan sidak di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju, Kamis (15/7/2021).

Hal ini dilakukan untuk memastikan pelayanan di RSUD Mamuju tetap berjalan sesuai standar usai mogoknya puluhan Nakes RSUD sejak Senin 12 Juli 2021 kemarin.

Dalam kunjungannya, Wakil bupati Mamuju langsung meninjau pusat pelayanan yang ada di RSUD Mamuju.

Menurut wakil Bupati Mamuju Ado Mas’ud, sangat dikuatirkan ketika mogoknya puluhan Nakes berlangsung lama karena akan mungkin tenaga medis yang ada akan kurang maksimal.

Wakil Bupati Mamuju juga menuturkan, bahwa ia memahami teman-teman nakes yang mogok ini, dimana standar pelayanan nya butuh pegangan seperti SK.

“Namun karena SK yang ada saat ini kita bekukan dulu, mestinya ada inisiatif SK yang dikeluarkan oleh rumah sakit sendiri dalam rangka jaminan itu. Lalu kemudian pertanyaannya soal penggajiannya tentu kita ada pemasukan dari rumah sakit, apalagi RSUD kita ini kan sudah BLUD tidak ada kewajiban untuk menyetor PAD ke daerah jadi dia mengelola sendiri anggarannya” terang Ado Mas’ud

Baca juga: Nakes RSUD Mamuju Mogok Kerja, Direktur RS Dinilai Tidak Becus Tangani Kesejahteraan Nakes

Ia juga mengatakan, sejak dirinya dilantik bersama Sutinah Suhardi sebagai Bupati dan Wakil Mamuju, Bupati sudah memanggil direktur RSUD untuk mencarikan solusi.

“Tetapi hasil analisa kita yang sebenarnya adalah inisiatif dari direktur rumah sakit saja, kita mau lihat karena kalau semua persoalan itu diserahkan ke ibu Bupati jadi pikiran kita untuk apa ada direktur  kalau tidak ada solusi yang di ambil atas persoalan ini” ucap Ado Mas’ud

Olehnya itu, tambah Wakil Bupati Mamuju Ado Mas’ud, dia akan melaporkan kondisi hasil monitoring atau sidak hari ini ke Bupati terkait situasi pelayanan dan masukan dari ibu-ibu petugas RSUD yang bertugas.

“Kami akan laporkan ke bupati kondisi pelayanan saat ini dan selanjutnya kita akan mencarikan solusi dan mengambil tindakan cepat atas persoalan ini karena dari awal saya dan ibu bupati sudah memprediksi ini akan terjadi kalau tidak ada inisiatif dari manajemen rumah sakit itu sendiri” urainya

Usai meninjau pelayanan, wakil bupati Mamuju juga menyempatkan menyambangi beberapa pasien yang ada di RSUD Mamuju tersebut.

Sementara itu, salah satu petugas intalasi rawat inap RSUD Mamuju, Hermawati mengatakan, bahwa ada 224 petugas nakes yang bertugas di RSUD tersebut. Bahkan mogoknya Nakes tersebut mempengaruhi pelayanan di RSUD Mamuju.

Hermawati berharap agar segera diterbitkan SK dan memenuhi tuntutan para tenaga honorer.

Adapun tuntutan Nakes RSUD Mamuju sebagai berikut;

1. Memberikan perlindungan kesehatan untuk seluruh tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
2. Memberikan jaminan kesehatan bagi keluarga inti seperti yang telah ada sebelumnya.
3. Memberikan hak-hak yang berkaitan dengan kesejahteraan para petugas pelayanan RSUD Mamuju