Benarkah Akan Ada Korban Andai Ado Mas’ud Tidak Datang? Begini Kata Warga
MAMUJU – Kepemimpinan adalah hak semua orang atau kepemimpinan tidak dicanangkan untuk segelintir orang diantara kita. Keyakinan yang menyatakan bahwa “kepemimpinan hanya untuk kalangan terbatas adalah sebuah mitos (kebohongan yang dipercaya) yang paling merusak dari segala mitos kepemimpinan lainnya.
Hak menjadi pemimpin hanya dapat diupayakan, membutuhkan waktu dan perjuangan. Bukan terjun bebas bermodalkan uang, retorika dan janji-janji, karena diyakini bahwa manusia itu sama saja dalam janji-janjinya, hanya dalam perbuatannya atau perjuangannyalah dia berbeda.
Oleh karena itu, ketika kita harus memilih pemimpin, maka pilihlah pemimpin yang telah membuktikan hasil perjuangannya, bukan yang menabur janji-janjinya. Rakyat hanya percaya pada “Bukti” bukan “Janji”.
Hal diatas bisa tergambar pada sosok wakil bupati Mamuju Ado Mas’ud saat meninjau dusun Kasso desa Sondoang pasca banjir bandang melanda desa Sondoang Jumat 3 September 2021.
Secara singkat diceritakan oleh warga dusun Kasso, bahwa dia akan mengira jika sosok Ado Mas’ud sudah melupakan warga dusun Kasso.
“Berarti Kasso benar-benar tidak terlupakan,” Singkat Selfi Darius menyambut rombongan yang dipimpin wakil bupati Mamuju di Dusun Kasso, Sabtu (4/9/2021)
Warga lain sedikit bercerita lepas tentang sosok Ado dimata warga dusun Kasso. Menurutnya, hampir seluruh bangunan gereja yang ada di Kasso merupakan bantuan Ado Mas’ud.
“Gereja kami disini hampir semua bantuan pak Ado, mulai dari mobilnya yang digunakan mengangkut material, bantuan material hingga bantuan lainnya,” tutur warga Kasso
Soal banjir bandang yang melanda, masyarakat setempat masih bersyukur karena tidak menimbulkan korban jiwa.
“Alhamdulillah karena tidak ada korban jiwa, namun tidak dipungkiri akan ada korban seandainya pak wakil tidak datang mengunjungi kami, korban perasaan,” kata Huzain salasatu pendamping desa
Dari cerita warga dusun Kasso diatas kita bisa menilai bagaimana sosok Ado Mas’ud selama ini hingga menjadi seorang pemimpin di kabupaten Mamuju.
Dalam tarikh Islam sebagaimana ditulis oleh M. Husain Haekal (2001) dalam beberapa bukunya; “Muhammad Saw, Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, dan Usman bin Affan, serta buku karya Ali Audah (2003) berjudul “Ali bin Abi Talib” terdapat penjelasan yang sama bahwa mereka yang berhak menjadi pemimpin adalah mereka yang telah terbukti dan teruji perjuangannya.