Pasangan Habsi-Irwan Sebut, Pendatang Penyebab Kemiskinan Meningkat di Mamuju.

Terbitsulbar.com,Mamuju – Debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju yang digelar oleh KPU Mamuju di hotel Maleo, Jalan Yos Sudarso Kabupaten Mamuju, Sabtu (31/10/2020), berlangsung seru.

Pada sesi tanya jawab, pasangan calon nomor 2 Habsi Wahid dan Irwan Pababari (Habsi-Irwan) lebih dulu diberi kesempatan bertanya kepada Paslon nomor urut 1 Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud (Tina-Ado).

Keseruan pun mulai terlihat, saat Paslon Habsi-Irwan bertanya terkait kartu Mamuju Keren yang merupakan kartu layanan yang disiapkan Paslon Tina-Ado.

Pada kesempatan yang sama, Paslon nomor urut 1, Tina-Ado bertanya kepada Paslon nomor urut 2 Habsi-Irwan yang merupakan petahana pada pilkada 2020.

Adapun pertanyaan pasangan Tina-Ado, terkait kendala yang dihadapi petahana sehingga beberapa persoalan yang selama ini terjadi di Mamuju, diantaranya, data kemiskinan yang meningkat, IPM menurun serta beberapa Aset Pemda Mamuju yang saat ini diduga sudah terjual.

Namun dalam jawabannya, Habsi-Irwan hanya menjawab terkait penyebab angka kemiskinan yang meningkat.

Menurut jawaban Habsi Wahid, bahwa angka kemiskin di Mamuju yang meningkat, terjadi disebkan karena pendatang baru di Mamuju.

“Kemiskinan ini terjadi dengan adanya pertambahan penduduk di Kabupaten Mamuju sekitar enam ribu lebih penduduk selama 2 tahun terakhir,” ucap Habsi Wahid

Menurut Paslon nomor urut 1, Habsi Wahid, bahwa masyarakat urban atau pendatang ini merupakan masyarakat pencari kerja pada saat itu, para pendatang ini merupakan masyarakat miskin saat BPS melakukan pendataan.

Habsi Wahid menegaskan, kemiskinan yang meningkat di Mamuju bukan merupakan kemiskinan terstruktur tetapi karena adanya pedatang di Mamuju.

Menanggapi hal itu, Paslon nomor urut 1, Ado Mas’ud mengatakan, jika karena persoalan urbanisasi penyebab tingginya kemiskinan, hal tersebut juga terjadi di ibu kota negara. Dimana pendatang di Jakarta merupakan urbanisasi tertinggi setiap tahunnya, namun angka kemiskinan tidak meningkat.

Ado juga mengatakan, kurang memahami maksud dari Habsi Irwan yang menyebut kemiskinan di Mamuju bukan kemiskinan terstruktur atau kemiskinan masyarakat, namun kenyataannya dalam data BPS kemiskinan di Mamuju ini meningkat.

Menurut Ado, sepertinya ada desaign anggaran yang kurang berpihak ke masyarakat sehingga terjadi kemiskinan.(Ts)