Merespon Tuntutan Masyarakat Terkait Izin Tambang, DPRD Sulbar Langsung Gelar RDP Hadirkan Dinas Terkait.

MAMUJU, Terbitsulbar.com – Masyarakat Kabupaten Mamuju Tengah dan kabupaten Pasangkayu bersama Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mamuju melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Prov Sulbar, Kamis 16 Januari 2025.

Aksi ini merupakan bentuk penolakan terhadap rencana aktivitas tambang pasir di wilayah Mamuju Tengah dan Pasangkayu yang dinilai mengancam lingkungan, kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat.

Merespon tuntutan masyarakat, DPRD Provinsi Sulawesi Barat langsung menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait adanya rencana pertambangan batuan di muara sungai Budong-Budong dan pantai Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah itu.

Wakil Ketua DPRD Sulbar, Munandar Wijaya mengatakan RDP ini bertujuan untuk memastikan dan mendengar semua pihak terkait akan adanya penolakan dari masyarakat setempat atas aktifitas pertambangan.

Dalam RDP tersebut, DPRD Sulbar menghadirkan Dinas ESDM, Dinas Penanaman Modal dan PTSP, Dinas Lingkungan Hidup  dan perwakilan PT. Alam Sumber Rezeki.

“Ini negara hukum harus patuh dengan aturan, olehnya itu kita harus mengacu pada data dan dokumen baik dari perusahaan dan instansi terkait yang mengeluarkan izin serta temuan rekan-rekan mahasiswa dan masyarakat,” kata Munandar Wijaya

Dalam rapat tersebut disepakati beberapa poin, pertama agar pihak pertambangan tidak beraktivitas hingga ada evaluasi dari pihak terkait. Kedua, masyarakat diminta untuk tidak melakukan upaya lain sebelum dan setelah adanya kesimpulan dari upaya proses pengecekan data dan dokumen serta permalasahan yang timbul di masyarakat oleh DPRD Sulawesi Barat.

Munandar juga mengatakan pihak DPRD Sulbar merekomendasikan dinas terkait melalui Gubernur Sulawesi Barat untuk mengevaluasi dokumen terbitnya perizinan tambang PT. Alam Sumber Rezeki dan PT. Yakusa Tolelo Nusantara sesuai peraturan yang berlaku.

“Tentunya kami di DPRD  akan mengevaluasi seta melakukan kunjungan kerja untuk mengecek langsung ke lokasi tambang yang dimaksud,” tutup Munandar Wijaya. (*/Ts)

ADV