oleh

Mei 2021, Mamuju Mengalami Inflasi Sebesar 1,36 Persen

banner 728x90

Terbitsulbar.com, MAMUJU – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Barat merilis beberapa indikator strategis terkini.

Adapun yang dirilis, terkait Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Sulawesi Barat Mei 2021, PerkembanganNilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Sulawesi Barat Mei 2021, Perkembangan Pariwisata dan Transportasi Provinsi Sulawesi Barat April 2021, dan Perkembangan Perdagangan Luar Negeri Provinsi Sulawesi Barat April 2021.

Hal tersebut disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Sulawesi Barat, Fredy Takaya, dalam siaran persnya, Rabu (02/06/2021)

Pada Mei 2021, Mamuju mengalami inflasi sebesar 1,36 persen. Inflasi ini terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya beberapa indeks kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau 2,98 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,96 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,03 persen; kelompok kesehatan 1,37 persen; kelompok transportasi 0,64 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran 0,56 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,08 persen.

Sementara itu, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,20 persen; dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya 0,17 persen.

Tingkat perubahan indeks tahun kalender pada Mei 2021 di Mamuju mencatatkan terjadinya inflasi 4,11 persen dan tingkat perubahan indeks tahun ke tahun (Mei 2021 terhadap Mei 2020) menunjukkan adanya inflasi 4,16 persen.

Berdasarkan hasil Survei Harga Konsumen 90 kota di Indonesia pada bulan Mei 2021, menunjukkan bahwa 78 kota mengalami inflasi dan 12 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,82 persen dan terendah di Tembilahan sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0,83 persen dan terendah di Palembang sebesar 0,02 persen. (Rs/Ts)

image_pdfimage_print

Komentar

Kabar Berita Populer