![IMG_20250206_155626](https://terbitsulbar.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG_20250206_155626-768x356.jpg)
Hearing Dialog Bersama Ratusan Petani, DPRD Sulbar Dorong Perhatikan Pemerintah Bagi Petani Nilam.
MAMUJU, Terbitsulbar.com – Wakil Ketua DPRD Sulbar, Munandar Wijaya menggelar hearing dialog bersama sejumlah petani Nilam.
Kegiatan hearing dialog ini juga dihadiri mahasiswa, LSM, dan wartawan, dengan menghadirkan narasumber dari DLHK Sulbar, Zulkifli Manggazali, Kepala Dinas Kehutanan Sulbar, Aco Takdir, Plt. Kalaksa BPBD Sulbar M. Yasir Fattah, Kepala Bidang Perkebunan Sulbar Muliadi, pemerhati lingkungan.
Hearing dialog yang digelar di cafe DAP ini mengambil tema ”Peluang dan tantangan budidaya tanaman nilam”. Rabu, (5/2/2025) malam.
Wakil ketua DPRD Sulbar Munandar Wijaya dalam sambutannya mengatakan, prospek nilam saat ini sangat baik. Olehnya itu, semua masyarakat berlomba-lomba untuk menanam nilam.
”Bahkan pejabat dan ASN saja sudah mulai menanam nilam” sebut Munandar
Namun, kata Munandar, tingginya minat masyarakat menanam nilam juga harus diwaspadai, karena bisa saja jika tidak melalui proses yang benar, maka kedepan daerah ini akan terus menerus mengalami bencana, seperti longsor, banjir dan bencana lainnya.
Kenapa bisa demikian, lanjut Munandar, karena bahan bakar yang digunakan untuk penyulingan nilam masih menggunakan kayu.
”Jika hal ini terus dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan beberapa tahun kedepan, hutan-hutan di Sulbar akan habis diambil kayunya” ucapnya
Oleh sebab itu, Munandar berharap, melalui hearing dialog ini ada masukan-masukan dari masyarakat apa yang harus kita lakukan untuk kebaikan daerah ke depan.
Melalui dialog tersebut Munandar menegaskan bahwa DPRD Sulbar dan Pemprov Sulbar tidak melarang petani nilam, namun harus ada regulasi yang mengatur. Olehnya itu, baik dari DPRD maupun Pemerintah Provinsi Sulbar harus hadir merumuskan solusi untuk keberlanjutan budidaya nilam di Sulbar.
“Jelas masukan dari semua pihak meminta agar budidaya nilam di Sulbar tidak dilarang, tapi harus diberikan support dan dorongan sehingga hasil nilam makin melimpah,” ujarnya.
Selain itu, masyarakat juga meminta agar pemerintah mencarikan solusi kepada penyuling agar tidak lagi menggunakan kayu bakar.
“Salah satu solusinya adalah, penyulingan harus berinovasi dengan tidak lagi menggunakan kayu untuk bahan bakarnya. Apakah menggunakan tenaga listrik, sampah, cangkang sawit atau yang lainnya,” tambah Munandar.
Masyarakat juga membutuhkan regulasi yang jelas untuk menjaga agar harga nilam kedepan tidak naik turun. Kemudian adanya regulasi yang mengatur bagaimana cara penanaman yang benar, lokasi penanaman yang aman untuk menanam nilam yang tidak merusak lingkungan.
Menanggapi hal tersebut, wakil ketua DPRD Sulbar Munandar Wijaya berjanji akan segera mendorong pembahasan terkait regulasi nilam secepatnya di DPRD Sulbar. Hal itu dilakukan agar ada perhatian yang serius terkait regulasi dan perhatian kepada petani. (Ts)