Halal Bihalal PPPK Guru, Bupati Mamuju Beri Apresiasi

Terbitsulbar.com – Mamuju – Sekira 1400 orang Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tenaga guru membanjiri Gelanggang Olah Raga, Kantor Sementara Disdikpora Mamuju, .
dalam rangka halal bihalal Sabtu (04/05/2024).

Dalam acara tersebut, turut dihadiri oleh Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi.

Koordinator acara Alamsyah mengatakan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif tenaga PPPK sebagai ajang silaturahmi serta sebagai bentuk penghargaan atas komitmen Bupati Mamuju melakukan rekrutmen PPPK yang jumlahnya terbilang paling banyak di Sulawesi Barat atau bahkan di Indonesia.

Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi mengapresiasi atas inisiatif dari para PPPK guru, ia mengaku bangga menyaksikan kekompakan PPPK yang selama ini di angkat lewat dua tahapan.

Meski demikian, Sutinah tetap berpesan,agar seluruh PPPK harus terus dapat bekerja dengan baik dan senantiasa mampu meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pengajar.

Ia menegaskan akan terus memantau dan mengevaluasi PPPK tiap tahunnya untuk keberlanjutan SK pengabdian mereka. Jika ditemukan yang tidak produktif atau tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik maka dengan tegas SK nya tidak akan diperpanjang.

Ketegasan ini menurut Sutinah tentu bukan tanpa alasan, pasalnya pengangkatan PPPK memang ditargetkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam sektor pendidikan, sebab itu anggaran yang dikeluarkan juga tidak main-main mencapai RP. 70 milyar pertahun, bahkan melampaui pembiayaan jaminan kesehatan gratis masyarakat yang berkisar Rp.60 milyar pertahun.

Selain memang karena pengeluaran tersebut telah diatur dalam regulasi keuangan negara (mandatory spending) namun lebih utama pembiayaan sektor ini sebagai bentuk komitmen pimpinan daerah yang harus merelakan program lain untuk dialokasi ke sektor pendidikan dan kesehatan.

Kalau ini kita konversi ke pembangunan jalan,mungkin Ro.60 milyar sudah bisa memperbaiki sebagian besar jalan dalam kota mamuju, tapi lagi-lagi saya tidak mau ada masyarakat saya yang harus menangis karena tidak bisa berobat kalau sakit akibat ketidak mampuannya,dan ada anak sekolah yang tidak belajar karena tidak ada gurunya, sehingga, sejak awal kita telah berkomitmen untuk menjadikan sektor ini sebagai prioritas pembangunan,agar masyarakat kita bisa sehat dan bisa lebih baik dalam mempersiapkan generasi pelanjut melalui pendidikan, pungkas,” pungkas Sutinah.

(Adv)