MAMUJU – Dinas Kesehatan (Dinkes) kabupaten Mamuju tempuh sejumlah upaya untuk menyadarkan orang tua (ortu) yang memiliki balita. Hal ini dikarenakan kurangnya Animo masyarakat ke Posyandu
Salah satu upaya yang dilakukan Dinkes Mamuju yakni mengajak sejumlah pemangku kepentingan untuk membahas alternatif sosialisasi yang bertemakan “Pertemuan Koordinasi Pokjanal Posyandu Kabupaten Mamuju.”
Pertemuan Pokjanal tersebut dilaksanakan di Golden Hotel Marannu. Jumat, (31/3). Kegiatan ini dihadiri stakeholders, diantaranya OPD terkait, para kepala puskesmas, camat, perwakilan lurah dan desa serta perbankan.
Kepala Dinkes Mamuju, dr Acong mengatakan, posyandu merupakan pos pelayanan yang dapat mendeteksi dini penyakit yang diderita para balita, baik itu penyakit dalam, cacingan, hingga kekurangan gizi yang menjadi biang terjadinya stunting. Olehnya, untuk memastikan balita sehat atau tidak perlu diperiksa di posyandu.
Ia mengatakan, jika balita tersebut ditimbang di posyandu dua sampai tiga kali tapi berat badan tidak naik atau justru turun, maka tentu ada yang salah dengan tubuhnya.
“Maka harus segera berkonsultasi ke tenaga kesehatan,” ujar dr. Acong, kepada Wartawan
Kadis Dinkes Mamuju itu berharap, para peserta kegiatan harus bisa melakukan pendekatan humanis dan edukasi yang efektif agar masyarakat mau ke posyandu.
Menurut dr. Acong akan sulit meminimalisasi kasus yang kerap diderita balita jika tidak diperiksakan di posyandu.
“Dan bukan hanya yang punya balita saja, tetapi ibu yang sedang hamil pun harus diedukasi supaya mau ke posyandu,” terang dr. Acong. (ADV)
Komentar