Desa Tapandullu Bakal Menjadi Contoh Penurunan Stunting yang Bakal Dikunjungi Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

MAMUJU – Dalam rangka Program penurunan Stunting, Pemerintah Desa Tapandullu, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, melaksanakan pemberian edukasi tentang pentingnya gizi seimbang untuk Ibu hamil dan balita. Pemberian edukasi ini dilakukan oleh Pengurus Cabang Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPKMI) Mamuju. Senin (20/2/2023).

Kegiatan ini juga merupakan rangkaian dalam menyambut kedatangan Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin yang rencananya bakal bertandang ke Mamuju Sulawesi Barat.

Ketua Pengurus Cabang PPPKMI Mamuju St Nurhidayah mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari penyambutan Wakil Presiden RI.

“Inikan Wakil Presiden rencananya mau datang semoga ini bisa menjadi langka awal untuk menyambut beliau dan juga membantu persiapan teman-teman di desa Tapandullu,” tutur Nurhidayah.

Menurutnya dia, saat ini pihaknya sedang edukasi gizi seimbang untuk Ibu-ibu hamil, ibu balita di Posyandu desa Tapandullu, tujuannya karena kita sekarang menghadapi persoalan penurunan stunting, ini salah satu langka supaya ibu-ibu tersebut paham akan cara pencegahan stunting,” jelasnya.

Sementara itu Ketua PKK Tapandullu, Selvi Aziz mengatakan, Desa Tapandullu dan kelurahan Rangas sudah di putuskan menjadi percontohan penurunan Stunting di Provinsi Sulbar, ia mengaku berterima kasih kepada sejumlah pihak yang turut andil membuat program penurunan stunting di desanya.

“Kehadiran dari dinas hari ini tentu kami menyambut dengan baik, sangat antusias kenapa karena soal kesiapan yang diperuntukkan untuk kita, kita sudah siapkan mulai data kita sudah siapkan,” kata Selvi Aziz.

Selvi menuturkan, penanganan stunting yang ada di Desa Tapandullu kini dikomandoi oleh dinas kesehatan untuk melakukan pendampingan.

Kami dari Desa Tapandullu khususnya kegiatan Posyandu itu memang kami aktif mengikuti even yang di laksanakan dan sesuai data yang ada, seperti; ada yang lepas dari 5 tahun sudah tidak masuk di data sasaran, untuk sekarang hanya ada 15 orang yang masuk di data Stunting, dan sudah diberikan pelayan dari pihak kesehatan sesuai keahlian mereka,” kata Selvi Azis. (Sir)

 

ADV