Antisipasi Peningkatan Stunting, Pemdes Beru-beru Gelar Rembuk Stunting Tahun 2022

Pemerintah Desa Beru-beru, kecamatan Kalukku, kabupaten Mamuju, melaksanakan Rembuk Stunting tahun 2022, yang dilaksanakan di kantor Desa Beru-beru, Kamis (6/10/2021).

Kegiatan ini dihadiri Suandi Fatta (Plt. Desa Beru-beru), Firdaus (Tenaga Ahli PSD Kabupaten Mamuju, M.Said (Pendamping Desa Kecamatan), Tajuddin (Pendamping Desa Beru-Beru), Saprianto (Pemimpin Rapat), KPM Desa Beru-Beru
Kesling dan Kepala Gizi Puskesmas Beru-Beru, serta Kader Posyandu Se Desa Beru-Beru.

Adapun tema pada kegiatan tersebut yaitu “Melalui Konvergensi Pencegahan Stunting Kita Wujudkan Sumber Daya Manusia Yang Unggul Menuju Indonesia Maju”.

Pendamping Desa Kecamatan Muh. Said, dalam penyampaiannya mengatakan, ada Tiga fokus penggunaan anggaran dana desa. Pertama pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan desa, yang terdiri dari pembentukan, pengembangan dan revitalisasi BUMDes/BUMDesma, penyediaan listrik desa, dan pengembangan usaha ekonomi produktif, utamanya yang dikelola BUMDes/ BUMDesma.

Kedua, program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa yang meliputi pendataan Desa, pemetaan potensi dan sumber daya, dan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan Desa wisata, penguatan ketahanan pangan dan pencegahan stunting di desa, dan desa inklusif.

Yang ketiga kata Muh. Said, ialah prioritas dana desa, adaptasi kebiasaan baru yaitu Desa Aman Covid-19.

Santri, selaku KPM Desa Baru-Beru menuturkan, Bahwa masih ada beberapa kurangnya kesadaran Masyarakat terkhusus kepada Ibu Hamil dan Balita diantaranya tidak secara rutin memeriksakan Kehamilan, Imunisasi anak, dan masih ada Ibu hamil dan Balita yang tidak mempunyai Layanan Jaminan Kesehatan dan Akta Kelahiran.

Untu pencegahan Stunting, kata Masni S.Km yang didampingi Rahmawati GZ selaku kepala Gizi Puskesmas Beru-beru, bahwa solusi untuk pencegahan Stunting perlunya Pemerintah Desa membentuk Satgas Pencegahan Stunting yang ada di Desa, dan melakukan penyuluhan ke masyarakat dan memberikan edukasi tentang Stunting. Sebab, Stunting ini sudah mulai di antisipasi mulai dari Bayi bahkan masih dalam kandungan.

“untuk itu melalui Program Dinkes Provinsi Sulbar BERDAPIL (Bersama Dapur Ibu Hamil) kami berharap pemerintah Desa bisa melaksanakan Program ini, demi mencegah bertambahnya jumlah Stunting yang ada di Desa, dan demi generasi maju ke depannya,” jelas Masni S.Km

Disisi lain, kader Posyandu Desa Beru-beru mengeluhkan beberapa Fasilitas yang ada di Posyandu, sperti alat timbangan, Pengukur, Meja, Kursi dan beberapa fasilitas lainnya.

Oleh sebab itu, kader Posyandu berharap di Pemerintahan sekrang dan dimasa akan datang, sekiranya melengkapi segela penunjang yang ada di Posyandu.

“Kami juga berharap agar ada tambahan biaya Transportasi kepada kami, karena beberapa kegiatan seperti Kejar Timbang yang mengharuskan kami untuk mengunjungi ibu dan anak di rumah masing-Masing, selama ini kami hanya menerima Insentif Rp.75.000/Tiap bulan tanpa ada biaya Transportasi,” keluh kader Posyandu

Plt. Desa Beru-Beru Suwandi Fatta, menyampaikan banyak Terimakasih kepada seluruh yang terlibat dalam kegiatan Rembuk Stunting ini. Menurut Suwandi Fatta, karena dengan kegiatan ini pihaknya bisa tau dan paham kondisi yang ada sebelum ia ditugaskan menjadi PLT Kepala Desa Sejak Juli kemarin.

“Kami selaku Pemerintah Desa akan memberikan dukungan penuh kepada setiap aktifitas yang sifatnya ingin membangun Desa, termasuk bagaimana kesiapan Desa dalam penanganan Pencegahan Stunting, segala Usulan yang di berikan semuanya akan kami catat dan akan kami bahas di Musrembang Desa T.A 2022,” tutur Suwandi Fatta

“Harapan terbesar kami kepada Kepala Desa yang nantinya akan menjabat selaku Kepala Desa Defenitif, tetap menjadikan ini sebagai Program Prioritas,” harap Suwandi

Di sesi lain, tokoh pemuda Saprianto sekaligus pemimpin rapat dalam kegiatan ini, menyampaikan, Pemerintah Desa tidak hanya cukup membentuk sebuah kelembagaan yang ada di Desa, tapi peranan Desa bagaimana secara rutin mengevaluasi segala Aktifitas yang ada pada lembaga tersebut.

“Bagaimana kinerja setiap lembaga dan apa hasil yang didapat dari setiap kelembagaan yang ada di Desa, karena keberhasilan sebuah Desa akan di nilai jika kemajuan pembangunan sejalan dengan kemajuan Sumber Daya Manusia yang ada di Desa tersebut.” tutup Saprianto. (Ts)