oleh

Pengurus Rampai Nusantara Menduga KPU Mamasa Tebang Pilih Dalam Rekrutmen Anggota PPS

banner 728x90

MAMUJU, Terbitsulbar.com – Pengurus Rampai Nusantara menduga adanya permainan KPU di Kabupaten Mamasa mengenai rekrutmen anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) pada Pilkada serentak tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Rampai Nusantara, Adrianto via WhatsApp Sabtu, (25/5/24) kepada laman ini.

Menurutnya, setelah KPU Kabupaten Mamasa mengeluarkan sejumlah nama peserta yang dinyatakan lolos, ada beberapa hal yang dianggap janggal. Dimana selama proses perekrutan pihaknya menduga KPU Mamasa menjalankan orang dalam untuk memilih siapa yang akan diloloskan.

“Jadi, tolak ukur lulus tidaknya, bukan pada hasil tes, tapi rekomendasi orang dalam,” kata Adrianto.

Dari sekian banyaknya yang merasa tidak sesuai dengan proses perekrutan dengan hasil penetapan KPU tentang penerimaan PPS, salah satu di antaranya yang terkonfirmasi sama kami inisial KN,” tambahnya.

Terpisah, KN yang merupakan salah satu calon anggota Panitia Pemungutan Suara juga menyayangkan atas apa yang menjadi keputusan KPU Mamasa tersebut.

” Yang ingin saya pertanyakan apa yang kemudian jadi ukuran pihak KPU Mamasa untuk menentukan lulus tidaknya sebagai anggota PPS,” ujar KN.

Lebih jauh dia menjelaskan, ketika kita mengacu pada hasil tes CAT, saya rengkin satu di salah satu Desa yang ada di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamasa akan tetapi hasilnya tidak terpilih.

Selain itu kata dia, jika hasil wawancara yang jadi ukuran, maka ada baiknya putar ulang rekaman wawancara, karena yang di tanyakan waktu wawancara adalah pengalaman kepemiluan sedangkan saya adalah mantan ketua KPPS pemilu kemarin.

KN meminta KPU Mamasa untuk terbuka dalam hal rekrutmen anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS).

“Kami meminta KPU Mamasa untuk terbuka dan memutar ulang hasil tes wawancara antara peserta yang terpilih dengan yang tidak terpilih, agar kita bisa mengetahui sejauh mana mekanisme perekrutan anggota PPS yang dilakukan KPU Mamasa sehingga tidak pihak yang merasa dirugikan,” ungkap KN.

Hal ini penting dilakukan karena sesuai dengan edaran Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia yang memastikan KPU tingkat Kabupaten Kota bekerja secara profesional dan transparan dalam menggelar rekrutmen Panitia Pemungutan Suara (PPS),” pungkas HN.

Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk melakukan konfirmasi kepada ketua KPU Mamasa via WhatsApp, belum membuahkan hasil dan akan terus dilakukan konfirmasi.

(Wan)

image_pdfimage_print

Komentar

Kabar Berita Populer