MAMASA – Puncak peringatan Hari Ulang Tahun ke-21 Kabupaten Mamasa berlangsung di Lapangan Kondosapata’ Mamasa, Sabtu 11/03/2023).
Acara tersebut dikemas dalam acara Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa.
Nampak hadir dalam acara istimewa tersebut, Pj. Gubernur Sulawesi Barat Akmal Malik, Mantan Gubernur Sulbar H. Anwar Adnan Saleh, Rektor UNM Prof. Husain Syam dan sejumlah pejabat pemerintah lingkup provinsi Sulbar, Para Anggota DPRD Kabupaten Mamasa, Jajaran Forkopimda Mamasa, Pimpinan Instansi Vertikal Kab Mamasa, Para Pimpinan OPD Kabupaten Mamasa dan tokoh pejuang pembentukan Kabupaten Mamasa.
Bupati Mamasa H. Ramlan Badawi dalam sambutannya memaparkan sejumlah prestasi pembangunan yang telah dicapai selama pemerintahannya. Diantaranya pembangunan infrastruktur jalan dan sejumlah fasilitas lainnya.
Ramlan berharap jika kelak pemerintahannya berakhir pada tahun ini akan dilanjutkan oleh pemimpin baru yang dapat lebih meningkatkan pembangunan, khususnya peningkatan penurunan kemiskinan, penurunan angka stunting, peningkatan pembangunan jalan dan pembenahan struktur pemerintahan yang berkualitas.
“Mari kita terus memupuk persatuan dan kesatuan, kebersamaan dalam pembangunan dan kebersamaan dalam pemulihan ekonomi! ” Ajak Ramlan.
Bupati juga mengucapkan terimakasih kepada Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) dalam memfasilitasi berbagai kegiatan dalam menyemarakkan HUT ke 21 Kabupaten Mamasa dan seluruh masyarakat Mamasa yang telah mendukung dan memeriahkan Amazing Mamasa.
Pada kesempatan yang sama Ketua Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) Yulius Selvanus Lumbaa menyampaikan bahwa masyarakat Toraja dan Mamasa memiliki kesamaan terutama dalam rumpun kesukuan, oleh karena itu tali silaturahmi akan terus dibangun.
“Tidak ada bedanya orang Toraja dan Mamasa. Selama satu minggu kami disini berkolaborasi dengan pemerintah kabupaten Mamasa dan masyarakat Mamasa. Saya berharap komunikasi yang telah dibangun jangan putus dan momen Hari Jadi Kabupaten Mamasa ke 21 ini menjadi tonggak sejarah penting dalam menciptakan harmonisasi Toraja-Mamasa.” Tutur Yulius. (Rls/Ts)
Komentar