SULBAR – Gubernur Sulbar, Ali Baal Masdar (ABM) membuka acara Rapat Kerja Pimpinan Provinsi Sulbar tahun 2021. Kamis 21/10/2021). Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan selama tiga hari.
ABM menyampaikan, pelaksanaan rapat pimpinan merupakan agenda penting dan strategis, sebagai forum evaluasi kinerja perangkat daerah dengan melihat progres pencapaian sasaran pembangunan yang telah dikerjakan, dan melakukan penajaman pelaksanaan program tahun 2022
“2021 merupakan tahun keempat pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Provinsi Sulbar tahun 2017-2022, sementara capaian pembangunan saat ini belum sesuai yang kita harapkan.
Menurut Gubernur Sulbar, perlu kerja keras dan kesungguhan untuk mengejar berbagai target dan janji kerja yang belum terealisasi.
Ia juga menyampaikan, perjalanan yang telah dilalui selama ini , terutama dalam waktu hampir dua tahun terakhir cukup berat, karena terjadinya pandemi covid-19 yang tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, namun juga pada sektor ekonomi dan sosial masyarakat.
Pelaksanaan berbagai kegiatan berhadapan dengan banyak keterbatasan, dimana kebijakan refokusing anggaran disertai revisi kegiatan yang harus difokuskan pada penanganan pandemi covid-19. Tantangan lain adalah bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Majene dan Mamuju pada pertangahan Januari 2021 lalu.Berbagai permasalahan dan tantangan tersebut perlu disikapi bersama , meskipun kemampuan fiskal Sulbar masih terbatas.
Gubernur Ali Baal Masdar pada kesempatan tersebut menekankan beberapa hal untuk menjadi perhatian, diantaranya adalah seluruh OPD harus lebih fokus melaksanakan program dan kegiatan, pelaksanaan harus terukur dan berorientasi pada hasil yang nyata, tidak semata berorientasi pada proses yang cenderung hanya formalitas.
Diperlukan akselerasi, adanya upaya-upaya percepatan dalam mencapai visi dan misi Gubernur yang ditetapkan dalam RPJMD. Semua OPD perlu meningkatkan ritme kerja dengan meninggalkan kebiasaan kerja yang terkesan hanya rutinitas, monoton, sekedar formalitas seperti kegiatan terlaksana, administrasi terpenuhi, tapi output tidak jelas.
Dalam berbagai kesempatan, gubernur Sulbar selalu menyerukan untuk membiasakan yang benar, yaitu bekerja baik untuk kepentingan rakyat, bukan membenarkan kebiasaan untuk kepentingan diri sendiri.
ABM juga berharap, para kepala OPD dan segenap jajaran Pemprov Sulbar agar selalu peka terhadap berbagai permasalahan, terutama keluhan rakyat, proaktif melakukan koordinasi untuk mengatasinya, dan jangan malah membiarkan permasalahan melebar dengan alasan bukan tugasnya.
Smentara, Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Anggraeni Anwar berharap, kiranya seluruh OPD Pemprov Sulbar, dapat membuat laporan kinerja beserta capaian hasilnya.
Enny menuturkan, dibutuhkan kolaborasi kerja sama, serta saling memberi masukan apa saja yang perlu disiapkan di masa akhir jabatan ABM-Enny
“Saat ini kiranya seluruh unsur stakeholder terkait, tidak perlu saling menyalahkan satu sama lain, mengingat keadaan dan situasi di tengah pandemi serta pasca gempa di Sulawesi Barat yang membuat kita harus lebih bekerja keras, dan harus saling bahu-membahu untuk menciptakan dan memajukan Provinsi Sulawesi Barat untuk menjadi lebih baik lagi,” ujar Enny Anggraeni . (Adventorial)
(Rl/Ts)
Komentar