Terbitsulbar.com MAMASA – Satuan pendidikan non formal sanggar kegiatan belajar (SPNF SKB) Mamasa hari ini mengikuti ujian pendidikan kesataraan, Kamis 29/04/22.
Berlangsung digedung sekolah (SPNF SKB) diikuti sekitar 40 siswa, dihadiri pengawas dari SKB Mamasa dan penilik Pendidikan Luar Sekolah (PLS) kecamatan Mamasa.
Penilik pendidikan luar sekolah (PLS) Benyamin saat ditemui di kantor (SPNF SKB) mamasa menjelaskan merujuk kepada undang-undang sistem pendidikan nasional dalam undang-undang itu disebutkan bahwa ada dua jalur pendidikan yang ditempuh di negara kita yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal.
“Pelaksanaan ujian kesetaraan ini adalah bagian dari pendidikan non-formal untuk memantau pelaksanaan pendidikan kesetaraan”. ungkapnya
Ia mengatakan, salah satu bagian dari membuat generasi ke generasi yang belum sempat mengikuti sekolah yang formal.
Sistem pendidikan yang dicantumkan dalam undang-undang sistem pendidikan nasional pendidikan non-formal ini adalah mengganti pendidikan formal.
Benyamin mengatakan, kalau ada anak-anak kita yang tidak sempat mengikuti pendidikan formal,anak-anak yang putus sekolah di jalur formal dia bisa mengikuti pendidikan di jalur nonformal sehingga pada akhirnya mereka bisa mendapatkan ijazah atau dengan kata lain pendidikan dasar 9 tahun.
“SPNF SKB ini berbeda dengan lembaga penyelenggara pendidikan non-formal lainnya yang sifatnya swasta, sedangkan SPNF SKB ini statusnya negeri”.bebernya
Semua sarana dan prasarana disiapkan oleh pemerintah mulai dari lokasi,gedung dan sarana prasarana lainnya.
Wakil kepala SKB urusan kurikulum Amsaliagusnawati, saat ditemui ruang kerjanya kepada media mengatakan pelaksanaan UPK (Ujian Pendidikan Kesetaraan) SKB Mamasa adalah ujian akhir pada pendidikan non-formal.
“Yang setara dengan paket A,B, dan C”. katanya
Dirinya berharap peserta didik Pendidikan Kesetaraan dapat memaknai proses pendidikan tidak mengenal usia, waktu, situasi dan tempat selama ada kesempatan.
“Mari belajar untuk memiliki keterampilan demi mencapai masyarakat yang mandiri dan sejahtera”. singkatnya (Sukir L Bayan)
Komentar